LIMA PULUH KOTA – Sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan di pesisir timur Pulau Sumatera, Kabupaten Limapuluh Kota dalam beberapa hari terakhir mulai diselimuti kabut asap. Walapun belum dalam dalam tahap membahayakan namun angka konsentrasi Partikulat (PM10) yaitu partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron saat ini sudah mencapai 57 µgram/m 3 .
Kualitas udara yang baik itu adalah kisaran 0 - 50 µgram/m 3 , sedangkan PM 10 dengan konsentrasi 50-150 µgram/m 3 termasuk kategori sedang, 150-250 µgram/m 3 kategori tidak sehat dan 250-350 µgram/m 3 sangat tidak sehat serta lebih dari 350 µgram/m 3 kategori berbahaya. Demikian hasil informasi yang dikutip dari situs www.bmkg.go.id
Menyikapi hal ini, Kepala Pelaksana Badan Pernanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota H. Joni Amir, S.Sos menghimbau kepada masyarakat Lima Puluh Kota agar melakukan antisipasi bila mana keadaan tidak kunjung membaik. Pertama masyarakat sebaiknya mengurangi aktifitas diluar ruangan. Kalaupun harus bekerja dan berkegiatan lain di luar ruang, maka masyarakat disarakan untuk menggunakan masker. Lebih lanjut Kalaksa yang biasa disapa Pak J.A ini kembali mengingatkan masyarakat supaya tidak melakukan pembakaran lahan mapun membakar jerami di sawah.
Bencana kabut asap ini biasanya mengancam kesehatan masyarakat terutama penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas, sehingga meningkatkan daya tahan tubuh sangatlah diperlukan, dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan minum air putih yang cukup, pungkas Pak Joni.
Terakhir, Pak Kalaksa yang sedang menyusun inovasi tentang strategi penanggulangan bencana yang melibatkan komunitas ini berharap agar semua pihak dapat bekerja sama dan saling berkoordinasi dalam menghadapi ancaman bencana kebakaran hutan dan lahan serta memohon kepda Allah SWT untuk menurunkan hujan agar kebakaran hutan ini mereda. (Ro)
Feedback