Lima Puluh Kota – Sudah hampir tiga pekan, asap kiriman dari propinsi tetangga masih saja menyelimuti Kabupaten Lima Puluh Kota dan sekitarnya. Walaupun upaya pemadaman terus dilakukan, namun tingkat pencemaran udara makin hari makin meningkat.
Pada hari ini saja, Sabtu 21/9 pada jam 10.00 WIB Stasiun Pemantau Kualitas Udara BMKG Koto tabang mencatat tingkat kosentrasi Partikulat (PM10) yaitu Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer). Sudah mencapai angka 260 µgram/m3. Sedangkan Nilai Ambang Batas (NAB) yaitu konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan adalah 150 µgram/m3. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kualitas udara berada pada level “sangat tidak sehat” apalagi bagi kita yang yang berdomisili lebih dekat ke sumber asap tentu angka lebih besar.
Namun pada sore hari, sebagaimana yang di lansir situs https://www.bmkg.go.id tingkat kosentrasi PM10 mulai menurun, bahkan pada jam 16.00 sudah pada level 104 µgram/m3 dan 92 µgram/m3 pada jam 17.00 WIB.
“Walau tingkat kosentrasi PM10 kembali dibawah ambang batas, namun kita tetap meningkatkan kesiapsiagaan, khususnya Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk selalu memantau perkembangan kualiltas udara bahkan di malam hari pun”, demikian Kalaksa BPBD Lima Puluh Kota H. Joni Amir, S.Sos menyampaikan ketika memantau Pelatihan Water Rescue TRC di Talawi Payakumbuh Sabtu sore.
Lebih lanjut mantan Kabang Humas Pemda Lima Puluh Kota ini juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktifitas diluar ruangan, kalapun harus bekerja dan bepergian diharapkan untuk menggunakan masker, mengkonsumsi makanan yang bergizi dan minum air putih cukup.
“Kita akan pantau dengan seksama kondisi udara ini sampai dua hari kedepan, jika hari Senin 23/9 kondisi udara tidak juga membaik maka kita akan mempertimbangkan pengajuan kepada Pimpinan untuk penetapan situasi Darurat” imbuh Kalaksa. (Ro)
Feedback