LIMA PULUH KOTA - Perhatian semua pihak, utamanya pemerintah pusat, terhadap kabupaten Lima Puluh Kota dalam menghadapi penanggulangan bencana melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) cukup tinggi.
“Atas nama pemerintah daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat melalui BNPB yang telah memberi kepercayaan dan mendampingi kami dalam tanggap darurat bencana banjir dan longsor, awal bulan maret 2017 kemaren,â€ujar Bupati Lima Puluh Kota diwakili Sekdakab H. Yendri Tomas ketika pembukaan rapat prersiapan penyusunan rencana kontinjensi menghadapi ancaman bencana banjir dan longsor Lima Puluh Kota, di aula dinas Kesehatan, Selasa (25/4).
Dijelaskan H. Yendri Tomas, perhatian pemerintah pusat kepada Lima Puluh Kota pada momen ini, kami menyadari, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, BPBD adalah Garda terdepan dalam penggulangan bencana.
Ditambah lagi, kondisi geografis kabupaten Lima Puluh Kota, terdiri dari bukit dan lembah yang rentan terhadap bencana banjir, longsor dan angin puting beliung.
UU Nomor 24 tahun 2007, tentang penanggulangan bencana, telah mengamanatkan, bahwa pemerintah, baik pusat maupun daerah, memegang tanggung jawab utama penyediaan bantuan kemanusiaan kepada orang yang membutuhkan, di dukung oleh masyarakat nasional dan internasional.
Kontijensi, suatu proses sama pentingnya dengan rencana, karna hasil dari kontinjensi yang berfaedah itu datang dari proses. Proses perencanaan yang baik akan menghasilkan rencana yang baik.
Perencanaan kontijensi harus mencakup proses pengaturan awal, sehingga bisa membuat strategi dan prosedur dalam menanggapi potensi krisis kedaruratan yang akan terjadi adalah skenario, tanggung jawab, data, informasi, pengaturan dan kebutuhan.
Dalam kesiapsiagaan perlu perencanaan kontijensi untuk setiap jenis bencana, berpedoman pada bencana yang ada di kabupaten Lima Puluh Kota, maka kontijensi bencana dan bahaya yang mengancam seperti banjir dan longsor.
Pentingnya kontijensi adalah untuk meminimalisir dambak bencana dan sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Sehingga dalam keadaan darurat, tindakan cepat dan efektif dapat terwujud apabila sudah tersedia sebelum bencana terjadi secara terkoordinasi dan berkelanjutan untuk kedaruratan.
“Harapan kami semoga rencana kontijensi di kabupaten Lima Puluh Kota bersama unsur terkait, baik vertical-horizontal dan lintas sektoral dapat terlaksana dengan baik dan lancar sebagaimana dalam tindakan dan pengambilan keputusan untuk Lima Puluh Kota masa yang akan datang, “ujar Yendri Tomas yang juga selaku kepala BPBD Lima Puluh Kota.
Pada kesempatan yang sama kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lima Puluh Kota, Nasriyanto, mengatakan, rapat ini merupakan kegiatan dari BNPB yang dilaksanakan di kabupaten Lima Puluh Kota, dengan mengikutsertakan beberapa OPD terkait, Polres Lima Puluh Kota, Kodim 0306 dan dengan nara sumber dari pihak BMKG diwakili Kasi Obeservasi BMKG Staklim Padang Pariaman Rody Yunus.
Sedangkan unsur pengarah dari pihak BNPB dihadiri Dr. Fuad Darwis. MPH, fasilitator kebencanaan direktorat kesiapsiagaan BNPB Nanag Suharto dan staf direktorat kesiapsiagaan BNPB dihadiri Kastelia Medina.
Kegiatan yang digelar secara bersama-sama dengan OPD dan lembaga terkait, serta Ormas ini, salah satu instrumen perencanaan untuk memastikan masa depan yang lebih baik, dalam menghadapi berbagai risiko bencana apa yang disebut dengan perencanaan kontinjensi (contingency planning).
Berbagai ahli yang bergerak dalam isu perubahan iklim, memprediksikan, dengan adanya fenomena perubahan iklim risiko terjadinya bencana akan semakin meningkat ke depannya. Perencanaan pada hakikatnya adalah alat yang digunakan untuk memastikan masa depan yang lebih baik.
“Masa depan yang lebih baik, dicirikan
dengan kesiapan untuk menghadapi bencana, kemampuan untuk meminimalisir dampak
bencana, dan kemampuan pulih dengan baik, baik itu bagi entitas sosial atau pun
sebuah sistem. Semoga rapat ini membuahkan hasil maksimal, “harap Nasriyanto.
Feedback